Untuk menurunkan tingkat penderita HIV/AIDS, tidak hanya dilakukan kampanye turun ke jalan menyebarkan brosur HIV/AIDS atau membagi-bagikan kondom. Salah satu cara yang belum lama dilakukan yaitu, kemitraan pemerintah-swasta dalam program Cerdas HIV/AIDS di tempat kerja yang efektif dan berkesinambungan.
Indonesia Business Coalition on AIDS (IBCA) adalah satu-satunya koalisi bisnis di Indonesia yang dijalankan oleh kalangan bisnis. IBCA didirikan untuk mendukung strategi dan rencana aksi nasional penanggulangan HIV/AIDS di Millenium Development Goals (MDG's) 2015.
"Tampat kerja merupakan pintu vital penyediaan edukasi untuk pencegahan, dukungan perawatan, serta aksi anti diskriminasi yang efektif dan berkelanjutan," ujar Country Mangaer IBCA Evodia A Iswandi.
IBCA ini didirikan oleh tujuh founding member, yaitu Sintes Group, PT Gajah Tunggal, Sinar Mas Group, Chevron Pacific Indonesia, Freeport Indonesia, BP Indonesia dan Unilever Indonesia.
Evodia membeberkan, di Indonesia saat ini ada 215 ribu perusahaan yang memperkerjakan lebih dari 60 juta tenaga kerja. "Tidak diragukan lagi sektor bisnis memiliki peran penting dalam pencegahan dan penanggulangan AIDS di tempat kerja," katanya.
Apalagi, penanggulangan AIDS juga memiliki payung hukum yang jelas, yaitu UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU No.1/1970 tentang Keselamatan Kerja, Kepmenakertrans No.68/2004 tentang P2-HIV dan AIDS di tempat kerja.
Selain itu, ada rekomendasi dari Organisasi Buruh Internasional (ILO) tahun 2010 tenyang HIV/AIDS di dunia kerja. Evodia menjelaskan, IBCA mau menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Kerjasama ini diupayakan untuk pengembangan AIDS Standar Organization (ASO). Dengan begitu, program Cerdas HIV yang dilakukan oleh tempat kerja menjadi bagian yang terintegrasi di dalam kesehatan dan keselamatan kerja.
Sumber : Rakyat Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar