Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini !

Sabtu, 30 Maret 2013

Trend Smartphone di Kalangan Mahasiswa


PENDAHULUAN
Penggunaan gadget di kalangan mahasiswa memang menjadi trend dewasa ini. Contohnya Smartphone (Blackberry, Android dan Iphone)  yang rata-rata kalangan mahasiswa menggunakannya. Karena memang fitur di smartphone jauh lebih baik dibanding handphone biasa. Banyak fitur dan aplikasi di dalam smartphone yang dapat membantu mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan. Tapi apakah keberadaan smartphone itu memang perlu untuk mahasiswa atau tidak ?
PEMBAHASAN
Penting atau tidaknya smartphone bagi mahasiswa itu kembali kepada pribadi mahasiswa itu sendiri. Ada yang merasa komunikasi menjadi lebih lancar jika lewat smartphone. Ada juga yang cukup komunikasi lewat telepon dan sms di handphone biasa.  Saya pribadi sebagai seorang mahasiswa memang perlu adanya smartphone. Karena fitur yang ditwarkan di smartphone jauh lebih baik dibandingkan handphone biasa.  Mahasiswa yang menngunakan smartphone menurut saya itu baik. Karena sebagai seorang mahasiswa kebutuhan akan informasi terbaru yang sedang terjadi di sekitar akan lebih cepat dan mudah kita dapatkan di internet melalui smartphone.  Selain itu banyaknya aplikasi yang bisa kita download dan kita gunakan di smartphone menjadi alasan mengapa smartphone lebih di unggulkan dibanding handphone biasa. Banyak yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa untuk menunjang kegiatan perkuliahan kita di kampus lewat aplikasi aplikasi yang ada di smartphone.  Selain itu harga smartphone sekarang pun tidak lagi mahal yang membuat trend pemakaian smartphone di mahasiswa meningkat. Yang membuat mahasiswa semakin mudah untuk mendapatkan smartpone.
KESIMPULAN
Seberapa pentingnya smartphone bagi mahasiswa sebenarnya tergantung kepada mahasiswa itu sendiri. Harga yang bervariatif dari yang murah sampai yang mahal pun sekarang sudah banyak di pasaran. Tinggal dari mahasiswa itu sendiri menginginkan smartphone yang pas untuk kebutuhannya.

Kuliah sambil kerja ? Mengapa tidak ?


PENDAHULUAN
Setelah kita lulus SMA biasanya kita akan berpikir apakah akan melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi atau ingin bekerja terlebih dahulu. Keputusan itu memang harus dipikirkan matang-matang sebelum kita putuskan. Jika memang ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi pasti kita mencari perguruan tinggi yang berkualitas dan tentunya yang terbaik untuk kita. Dan yang ingin bekerja pasti kita sudah menyiapkan lamaran pekerjaan dan syarat-syarat lainnya untuk dikirim ke perusahaan-perusahaan.  Keduanya menurut saya baik dan keputusan itu tergantung dari pribadi setiap orang yang akan menjalankannya.
Tapi jika kita ingin kedua-duanya bersamaan yaitu ingin bekerja sambil kuliah ? Bagaimana ?    

PEMBAHASAN
Bagi yang ingin kuliah sambil bekerja menurut saya adalah keputusan yang luar biasa. Dimana kita tetap bisa melanjutkan pendidikan dan kebutuhan finansialpun terpenuhi. Memang tidak mudah menjalani 2 peran sekaligus yaitu sebagai karyawan dan sebagai mahasiswa. Pasti di tengah perjalanan ada hal hal yang harus di prioritaskan terlebih dahulu antara bekerja dan kuliah. Selain itu banyak konsekuensi yang harus siap kita jalani. Mungkin diantaranya yaitu waktu istirahat kita berkurang, waktu untuk refreshing bersama keluarga,sahabat,atau teman pun menjadi sedikit, sulit membagi waktu antara tugas kantor dan tugas kampus dan masih banyak yang lainnya. Tetapi  jika kita tetap konsisten menjalani 2 kegiatan tersebut dan sungguh-sungguh menjalaninya hal-hal yang menggangu pasti bisa kita atasi. Tapi tidak hanya itu saja, banyak keuntungan yang akan kita dapatkan jika kita kuliah sambil bekerja, yaitu :
a.      Kita sudah memiliki pengalaman bekerja untuk referensi  melamar di perusahaan yang lain dibandingkan  seseorang yang masih fresh graduate yang belum memiliki pengalaman bekerja, itu akan menjadi nilai plus untuk kita
b.      Kita dapat mengetahui lingkungan kerja seperti apa dan bagaimana agar kita tidak kaget jika memasuki lingkungan kerja yang baru
c.       Tentunya kita akan mempunyai teman baru di lingkungan kerja
d.      Mempunyai penghasilan sendiri
Ada tips untuk yang menjalani kuliah sambil bekerja yang saya kutip dari http://kampus.okezone.com/ yaitu :
a.      Mintalah bantuan dari keluarga dan teman.
Ini diperlukan agar mereka mendukung studi yang kamu jalani. Bicaralah dengan keluarga, pasangan, dan teman sebelum memulai kuliah dan pastikan mereka mengerti mengapa hal ini sangat penting. Dengan begitu, mereka akan paham bahwa kamu tidak memiliki cukup banyak waktu seperti yang mereka inginkan.
b.      Bicarakan dengan bos dan rekan kerja.
Jika kamu kuliah dengan biaya perusahaan, melakukan hal ini bisa membuat atasan mempertimbangkan beban kerja untuk kamu. Kamu juga bisa meninggalkan pelatihan yang diwajibkan perusahaan. Namun, jika kamu kuliah atas inisiatif sendiri, berbicara dengan atasan berguna untuk memberitahu rencana dan tujuanmu. Ini akan memberikan kamu dukungan dan pemahaman yang lebih baik.
c.       Maksimalkan waktumu.
Gunakan waktu yang kamu punya sebaik mungkin. Meski sibuk, faktanya setiap individu memiliki periode dalam sehari, yang merupakan masa paling produktif. Kamu bisa membaca bahan kuliah dalam perjalanan menuju tempat kerja, jika menggunakan transportasi umum. Kamu juga tetap bisa menghabiskan waktu untuk hiburan seperti menonton TV, film atau kegiatan lainnya. Tapi, lakukan hanya untuk hal-hal yang kamu minati.
d.      Cari tahu kekuatanmu.
Tiap orang memiliki gaya belajar berbeda. Yang efektif untuk orang lain, belum tentu baik untuk kamu. Jika kamu merasa lebih baik belajar di pagi hari, sisihkan waktu satu jam sebanyak satu atau dua kali dalam seminggu untuk belajar. Konsentrasi siswa juga bervariasi. Jadi ingatlah untuk memaksimalkan kegiatan belajar, baik dalam waktu pendek atau panjang. Kuncinya adalah menemukan apa yang cocok untuk kamu dan rencanakan waktu dengan tepat.
e.      Buat zona studi.
Hal ini membuat kamu memiliki area khusus untuk belajar. Jika di rumah ada kamar kosong, kamu bisa sulap untuk jadi tempat belajar. Kamu juga bisa menyelipkan sebuah meja di sudut ruang tamu. Atau jika kamu lebih suka belajar di luar rumah, belajarlah di kafe yang tenang atau perpustakaan umum. Intinya, di manapun berada, ciptakan perbedaan antara waktu belajar dan sisa hari. Ini akan mengaktifkan otak kamu dan mendapatkan mood untuk belajar.
f.        Cari teman belajar.
Menetapkan tujuan dengan sesama mahasiswa bisa menjadi cara untuk mengatasi hambatan kuliah dan meningkatkan motivasi. Menjalin pertemanan dengan orang baru merupakan bonus tambahan dalam pembelajaran orang dewasa. Kamu juga bisa mengikuti grup kuliah di internet.

KESIMPULAN

Memang, menjalani kuliah sambil bekerja merupakan hal yang sulit. Namun setelah dijalani, kita akan mengetahui bahwa hal ini tidak sesulit yang kita bayangkan. Karena saya sendiripun menjalani kuliah sambil bekerja. Rasa lelah itu pasti kita rasakan jika bekerja sambil kuliah belum lagi hal hal lain yang mengganggu, tapi itu akan bisa kita atasi dengan tetap konsisten membagi waktu dan sungguh-sungguh menjalaninya serta tak lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua yang kita lakukan menjadi baik dan bermanfaat untuk kita.


Referensi :  http://kampus.okezone.com/read/2011/05/03/370/452780/tips-kuliah-sambil-bekerja

Selasa, 12 Maret 2013

PERILAKU KONSUMEN



BAB I
PERILAKU KONSUMEN

Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” (p.3).
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences,        and      ideas” (p.5).
Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).




Pikiran yang benar mengenai konsumen:
  1. Konsumen adalah raja. Perusahaan mempunyai kemampuan penuh untuk menyaring semua upaya untuk mempengaruhi, dengan hasil bahwa semua upaya yang harus dilakukan perusahaan niaga harus disesuaikan dengan motivasi dan perilaku konsumen.
  2. Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian. Pediksi yang sempurna tidak dimungkinkan, tetapi hasil yang strategis didapat dari penelitian dapat dijalankan dan dimanfaatkan dengan benar.
  3. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi. Kita dapat melakukannya melalui kegiatan persuasif yang menaggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu. Pemasaran yang terampil dapat mempengaruhi baik motivasi maupun perilaku bila produk atau jasa yang ditawarkan didesign untuk memnuhi kebutuhan pelanggan.
  4. Pengaruh Konsumen Sah secara Sosial. Bujukan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan ada pengamanan hukum, etika dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi.
Penelitian Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis
Konsumen sebagai ilmu yang  dinamis dikarenakan proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.




BAB II
Segmentasi Pasar Dan Analisis Demografi

Manajemen Pemasaran. Definisi Segmentasi Pasar

Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi
pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing mix.

Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.

Pendekatan-pendekatan segmentasi ada beberapa macam diantaranya adalah geografi, demografi, psikografi, dan behavioral. Masing-masing pendekatan ini memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sesuai.
Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan.
Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
Psikografi
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
(1)   Segmentasi dan kepuasan
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a.      Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :
- letak geografis
- volume pembelian demografis
- produk yang dibeli
- sesuai kebutuhan Anda

Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap organisasi.
(2)   Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

1.      Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.

2. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
3        Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.

4.   Pertajam Kecerdasan Organisasi

Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.

5. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
(3) Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
1.2 Rencana perubahan

(1) Analisis konsumen dan kebijakan social
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.
Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.

2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3        Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.

4.  Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan      harga tertentu, warna tertentu.


5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial

Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru.
Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:

1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan.

2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.

3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas.
4        Perubahan struktur pasar konsumen

Struktur Pasar Konsumen – Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli :
1. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)

- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar


2.      Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
3.      Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

4.      Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli

ANALISIS DEMOGRAFI
Pada suatu pemasaran produk, analisis demografi harus dilakukan. Hal tersebut berguna untuk mengetahui trend demografis produk yang dipasarkan. Data dalam demografi pemasaran dapat terdiri dari usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, mobilitas, kepemilikan rumah, lokasi, status, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Jika demografi konsumen telah di lakukan, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis demografi, agar demografi yang telah dilakukan dapat kita ketahui hasilnya setelah kita melakukan analisis atas demografi yang telah kita buat.
Ilmu demografi terbagi menjadi dua Adolphe Landry (1945)menyarankan dibedakan antara istilah demografi murni dan studi kependudukan

Demografi murni (pure demography)

v Demografi formal yang menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung indikator-indikator kependudukan..
Studi atau analisis kependudukan yang lebih luas

v Studi mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan penduduk dan faktor-faktor pembangunan.
Studi yang berusaha memberi penjelasan tentang sebab akibat perubahan variabel demografi
Manfaat analisis demografi

v Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
v Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau, kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
v Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan lain-lain.
v Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

2.1 Rencana Perubahan (analisis konsumen, kebijakan fiskal, perubahan struktur pasar konsumen)
Perencanaan pemasaran adalah proses perencanaan tahapan-tahapan aktivitas dalam pemasaran. Manfaat perencanaan pemasaran:

v Perencanaan pemasaran merupakan peta situasi pasar.
v Perencanaan pemasaran membantu dalam kontrol manajemen dan implementasi strategi.
v Perencanaan pemasaran memberi informasi peran dan fungsi setiap anggota baru dalam suatu perusahaan.
v Perencanaan pemasaran memperlihatkan gambaran pengkoor-dinasian semua sumber daya untuk implemetasi.
v Perencanaan pemasaran menstimulasi pemikiran baru dan pemanfaatan optimal sumber daya.
v Perencanaan pemasaran memberikan gambaran pembagian tanggung jawab, tugas, dan pengaturan jadwal kegiatan.
v Perencanaan pemasaran mengantisipasi masalah, kesempatan, dan ancaman.
Macam-macam perencanaan pemasaran:
Perencanaan produk baru: perencanaan yang ditujukan untuk produk, layanan, lini produk, atau merek yang belum diperkenalkan perusahaan. Untuk membuat perencanaannya, terkadang Anda dituntut membuat banyak asumsi berdasar produk atau layanan yang mirip atau sejenis.

Perencanaan tahunan: perencanaan yang ditujukan untuk produk, proyek, layanan, atau merek yang sudah ada dalam perusahaan. Merupakan modifikasi atau penyesuaian perencanaan tahunan.
Rencana strategi adalah arah atau visi jangka panjang organisasi dan bukan isu manajemen sehari-hari. Rencana strategi menjangkau waktu lebih dari tahun anggaran berikutnya. Biasanya berjangka waktu 3 sampai 5 tahun. Sedangkan rencana pemasaran taktik adalah rencana jangka pendek.

Proses penyusunan perencanaan pemasaran terdiri dari:
penetapan pernyataan misi;
penetapan sasaran perusahaan;
melakukan audit pemasaran;
melakukan analisis SWOT;
membuat asumsi-asumsi;
menetapkan sasaran pemasaran dan strategi;
memperkirakan hasil yang diharapkan;
identifikasi rencan alternatif dan bauran;
menentukan anggaran;
membuat rencana implementasi satu tahun pertama.

Apabila perencanaan pemasaran didasarkan pada pasar, pelanggan, dan produk maka perencanaan perusahaan berkaitan dengan sumber daya perusahaan. Perencanaan perusahaan memberi visi jangka panjang tentang perusahaan




Sumber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html